Evy adalah seorang mahasiswi berusia 22 tahun di sebuah perguruan tinggi swasta ternama di Jakarta. Tubuhnya sangat sempurna dan terawat. Tinggi 165 cm, dengan berat 55 kg. Rambutnya hitam sebahu dan dia mempunyai payudara yang sangat indah, bulat dan kencang berukuran 34B. Kulitnya putih dan wajahnya pun sangat cantik. Evy termasuk mahasiswi yang berprestasi di kampusnya. Tidak heran banyak sekali teman prianya yang tertarik kepadanya, namun sampai saat ini Evy masih betah menjomblo.
Pada suatu hari Evy terpaksa pulang malam sendiri dari kampusnya, karena ia harus menyelesaikan tugasnya di laboratorium. Ketika dia sedang menunggu lift dari lantai 8, tiba-tiba Anton temannya datang.
“Hai, Evy.. mau pulang nih..?”
“Iya..”
“Bareng yuk turunnya..!” ajak Anton.
“Boleh..” tanpa rasa curiga Evy mengiyakan.
Nampaknya malam itu benar-benar sepi di kampusnya, hanya tinggal beberapa orang saja terlihat di tempat parkir di bawah. Ketika pintu lift terbuka, mereka berdua pun masuk. Saat berada di dalam lift, tiba-tiba sebuah benda keras menghantam tengkuk Evy dari belakang, membuatnya langsung tidak sadarkan diri.
“Dukk..,” Evy terbangun ketika kepalanya terantuk meja.
Dengan mata masih berkunang-kunang, dia melihat bahwa dia sedang berada di ruang kuliah di lantai 4 kampusnya. Tidak ada orang di situ. Dan ketika dia melihat jam di dinding, ternyata sudah pukul 10 malam. Ketika Evy mencoba bergerak, dia baru menyadari bahwa tangan dan kakinya terikat. Dia mencoba melepaskan diri namun tidak berhasil. Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka, dan muncullah tiga orang dari pintu itu. Dua pria dan satu wanita. Mereka semua temannya, Anton, Arga dan Anty.
Dengan mata masih berkunang-kunang, dia melihat bahwa dia sedang berada di ruang kuliah di lantai 4 kampusnya. Tidak ada orang di situ. Dan ketika dia melihat jam di dinding, ternyata sudah pukul 10 malam. Ketika Evy mencoba bergerak, dia baru menyadari bahwa tangan dan kakinya terikat. Dia mencoba melepaskan diri namun tidak berhasil. Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka, dan muncullah tiga orang dari pintu itu. Dua pria dan satu wanita. Mereka semua temannya, Anton, Arga dan Anty.
“Anty.. tolong gue An.., lepasin gue.. apa-apaan sih ini..? Kalian kalo bercanda jangan keterlaluan dong..!” dengan sedikit kesal Evy bicara dengan Anty.
“Elo mau apa sih Vy..? Ini bukan bercanda tau..!” teriak Anty.
“Apa maksud elo..?” Evy mulai panik.
“Kita mau buat perhitungan sama elo, Vy..! Selama ini elo selalu jadi pusat perhatian, tapi elo terlalu sombong untuk memperhatikan temen elo sendiri. Elo tau nggak kalo temen-temen tuh banyak yang nggak suka sama elo..! Sekarang saatnya elo untuk ngasih sesuatu sama mereka..!” Anty mendekati dan kemudian menampar pipi kiri Evy.
“Elo mau apa sih..!” jerit Evy.
“Gue mau liat elo menderita malam ini, Vy. Karena selama ini elo selalu mendapat segala yang elo inginkan..” kata Anty.
“Elo mau apa sih Vy..? Ini bukan bercanda tau..!” teriak Anty.
“Apa maksud elo..?” Evy mulai panik.
“Kita mau buat perhitungan sama elo, Vy..! Selama ini elo selalu jadi pusat perhatian, tapi elo terlalu sombong untuk memperhatikan temen elo sendiri. Elo tau nggak kalo temen-temen tuh banyak yang nggak suka sama elo..! Sekarang saatnya elo untuk ngasih sesuatu sama mereka..!” Anty mendekati dan kemudian menampar pipi kiri Evy.
“Elo mau apa sih..!” jerit Evy.
“Gue mau liat elo menderita malam ini, Vy. Karena selama ini elo selalu mendapat segala yang elo inginkan..” kata Anty.
Selesai Anty berbicara, tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka kembali dan masuklah 15 orang lagi, 10 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Mereka semua temannya. Tetapi kelihatannya mereka semua senang melihat Evy terikat tidak berdaya seperti itu.
Tiba-tiba Anty berteriak, “Teman-teman, inilah saatnya yang kita tunggu-tunggu. Malam ini kita boleh ngerjain si Evy sepuas kita.”
Semua berteriak kegirangan mendengar perkataan Anty, kecuali Evy. Bulu kuduk Evy merinding mendengar itu, dia tidak dapat membayangkan apa yang akan mereka lakukan terhadap dirinya, ketika Anton mendekati dirinya dan melepaskan ikatannya. Walaupun ikatannya sudah dilepas, namun Evy tidak dapat berdiri, karena kakinya lemas semua. Dia hanya dapat berlutut.
Anty mendekati dirinya dan kemudian berteriak di telinga Evy, “Sekarang elo harus buka baju elo satu persatu sampai telanjang di depan kita semua..! Awas kalo berani melawan..! Gue tusuk perut elo..!” ancam Anty sambil memegang gunting di tangannya.
baca juga:Cerita Dewasa Menagih Janji
Tiba-tiba Anty berteriak, “Teman-teman, inilah saatnya yang kita tunggu-tunggu. Malam ini kita boleh ngerjain si Evy sepuas kita.”
Semua berteriak kegirangan mendengar perkataan Anty, kecuali Evy. Bulu kuduk Evy merinding mendengar itu, dia tidak dapat membayangkan apa yang akan mereka lakukan terhadap dirinya, ketika Anton mendekati dirinya dan melepaskan ikatannya. Walaupun ikatannya sudah dilepas, namun Evy tidak dapat berdiri, karena kakinya lemas semua. Dia hanya dapat berlutut.
Anty mendekati dirinya dan kemudian berteriak di telinga Evy, “Sekarang elo harus buka baju elo satu persatu sampai telanjang di depan kita semua..! Awas kalo berani melawan..! Gue tusuk perut elo..!” ancam Anty sambil memegang gunting di tangannya.
baca juga:Cerita Dewasa Menagih Janji
Tidak percaya rasanya Evy mendengar itu, namun dia tidak berani menolak perintah Anty, apalagi diancam dengan gunting tajam seperti itu. Akhirnya dengan tubuh gemetar, Evy mulai membuka kancing bajunya satu persatu dan melepaskannya ke lantai. Selanjutnya dia mulai membuka kancing celana jeansnya dan menariknya ke bawah hingga sekarang Evy hanya mengenakan BH dan celana dalam yang berwarna hitam. Rupanya hari itu Evy memakai BH dan celana dalam yang sangat seksi. Evy memakai BH tanpa tali yang bagian depannya hanya menutupi setengah dari payudaranya. Dan celana dalam yang dipakai Evy lebih mirip dengan sebuah tali yang hanya menutupi belahan vaginanya, sedangkan pantatnya sama sekali tidak tertutup. Semua laki-laki yang berada di ruangan itu benar-benar terpesona melihat pemandangan indah di depan mereka itu. Evy gadis tercantik di kampus itu hampir telanjang bulat, sehingga penis mereka langsung menegang semua.
Melihat itu Anty merasa senang dan kembali memerintahkan Evy untuk membuka BH dan celana dalamnya. Dengan tangan gemetar, Evy meraih kait BH di belakang punggungnya dan melepaskannya, sehingga BH Evy dengan sendirinya terjatuh ke lantai. Ketika BH-ya sudah terlepas, payudara Evy yang bulat langsung mengacung tegak, mengundang decak kagum semua pria di ruangan itu. Puting payudara Evy berwarna coklat dengan lingkaran di sekitar putingnya berwarna coklat muda. Dan saat celana dalamnya juga sudah dilepas, terlihatlah bulu-bulu kemaluan tipis yang tumbuh rapih di sekitar vagina Evy. Evy memang selalu mencukur bulu-bulu kemaluannya dan merawat vaginanya sendiri. Baru pertama kali ini Evy telanjang bulat di depan orang lain dan saat ini dia berdiri dengan tubuh yang gemetar.
Anty mendekatinya sambil mengacungkan gunting ke arahnya, dan mendorong Evy hingga jatuh terduduk.
“Sekarang elo harus buat seneng kita semua. Elo sekarang harus masturbasi disini. Cepat, kalo nolak gue potong nanti pentil susu elo..! Sekalian olesin nih badan elo pake minyak ini..!” kata Anty sambil memberikan baby oil kepada Evy untuk dioleskan ke seluruh tubuhnya.
Dengan ketakutan Evy menerima botol tersebut dan menuangkannya ke atas payudara, perut dan juga ke atas vaginanya. Kemudian Evy mulai meraba-raba tubuhnya sendiri dan meratakan baby oil tersebut ke seluruh tubuhnya sambil tidur telentang di lantai. Sambil menangis karena takut dan malu, tangan kirinya memijat-mijat payudaranya sendiri dan memilin-milin puting susunya, sedangkan tangan kanannya meraba-raba vaginanya yang ditumbuhi oleh rambut tipis.
“Sekarang elo harus buat seneng kita semua. Elo sekarang harus masturbasi disini. Cepat, kalo nolak gue potong nanti pentil susu elo..! Sekalian olesin nih badan elo pake minyak ini..!” kata Anty sambil memberikan baby oil kepada Evy untuk dioleskan ke seluruh tubuhnya.
Dengan ketakutan Evy menerima botol tersebut dan menuangkannya ke atas payudara, perut dan juga ke atas vaginanya. Kemudian Evy mulai meraba-raba tubuhnya sendiri dan meratakan baby oil tersebut ke seluruh tubuhnya sambil tidur telentang di lantai. Sambil menangis karena takut dan malu, tangan kirinya memijat-mijat payudaranya sendiri dan memilin-milin puting susunya, sedangkan tangan kanannya meraba-raba vaginanya yang ditumbuhi oleh rambut tipis.
Lama kelamaan Evy mulai terangsang dan mengeluarkan suara erangan halus yang tidak dapat diatahan. Sementara itu, semua laki-laki di ruangan itu membuka bajunya hingga bugil dan mulai mengocok penis mereka sendiri sampai tegang. Sedangkan yang perempuan, kecuali Anty meninggalkan ruangan itu. Anty malah membawa kamera video untuk merekam kejadian itu dan dia mengancam Evy kalau dia berani melapor, Anty akan menyebarkan rekaman itu ke seluruh kampus, dan bahkan ke luar kampusnya.
Tubuh Evy kini mengkilat karena minyak yang dioleskan ke tubuhnya tadi, membuat Evy kelihatan sangat seksi, dan ini menjadi pemandangan yang sangat menggairahkan untuk semua laki-laki di ruangan itu. Saat Evy semakin terangsang, Arga mendekatinya. Dengan dibantu empat orang lainnya yang memegang dan menarik kedua tangan dan kaki Evy sehingga tubuh Evy menyerupai huruf X, Arga berlutut di selangkangan Evy, dan mulai mengelus-elus vagina Evy dengan tangannya. Sesekali jari tangan Arga mencoba menusuk masuk ke dalam vagina Evy, membuat Evy merinding karena rasa geli yang timbul.
Kemudian Arga mulai menjilati vagina Evy dengan lidahnya. Aroma khas dari vagina Evy membuat Arga semakin bernafsu menjilati vagina Evy. Sementara itu kedua orang pria yang memegangi tangan Evy juga ikut menikmati sebagian tubuh Evy. Laki-laki yang memegang tangan kanan Evy menjilati dan mengisap puting susu Evy yang sebelah kanan, sementara laki-laki yang memegang tangan Evy yang sebelah kiri melakukan hal yang sama dengan payudara Evy yang satunya.gairahsex.com Sambil meremas payudara Evy dengan keras, sesekali mereka juga menggigit dan menarik puting susu Evy dengan giginya, sehingga Evy merasa kesakitan. Kedua orang itu juga bergantian menciumi bibir Evy dengan kasar dan memainkan lidahnya di dalam mulut Evy.
Setelah puas menjilati vagina Evy, Arga kembali berlutut di selangkangan Evy dan mulai menggosok-gosokkan penisnya di bibir vagina Evy. Sadar bahwa dirinya akan segera kehilangan keperawanannya, Evy berusaha melepaskan diri sekuat tenaga, namun dia tidak dapat melawan tenaga keempat orang yang memeganginya. Melihat Evy yang meronta-ronta, Arga semakin bernafsu dan dia segera menghunjamkan penisnya ke dalam vagina Evy yang masih perawan. Walaupun vagina Evy sudah basah oleh air liur Arga dan cairan vagina Evy yang keluar, namun Arga masih kesulitan saat memasukkan penisnya, karena vagina Evy yang perawan masih sangat sempit. Evy hanya dapat menangis dan berteriak kesakitan karena keperawanannya yang telah dia jaga selama ini direnggut dengan paksa seperti itu oleh temannya sendiri.
Sementara itu Arga terus memompa vagina Evy dengan cepat sambil satu tangannya meremas-remas payudara Evy yang bulat kenyal dan tidak lama kemudian dia mencapai puncaknya dan mengeluarkan seluruh spermanya di dalam vagina Evy. Evy hanya dapat diam telentang tidak berdaya di lantai, walaupun tangan dan kakinya sudah tidak dipegangi lagi, dan membayangkan dirinya akan hamil karena saat ini adalah masa suburnya. Dia dapat merasakan ada cairan hangat yang masuk ke dalam vaginanya. Darah perawan Evy dan sebagian sperma Arga mengalir keluar dari vaginanya.
Setelah itu Anton maju untuk mengambil giliran. Kali ini Anton mengangkat kedua kaki Evy ke atas pundaknya, dan kemudian dengan tidak sabar dia segera menancapkan penisnya yang sudah tegang ke dalam vagina Evy. Anton tidak mengalami kesulitan lagi saat memasukkan penisnya, karena vagina Evy kini sudah licin oleh sperma Arga dan juga cairan vagina Evy, walaupun vagina Evy masih sangat sempit. Kembali vagina Evy diperkosa secara brutal oleh Anton, dan Evy lagi-lagi hanya dapat berteriak kesakitan. Namun kali ini Evy tidak berontak lagi, karena dia pikir itu hanya akan membuat teman-temannya semakin bernafsu saja.
Tiba-tiba Anton mencabut penisnya dan dia duduk di atas dada Evy. Anton mendempetkan kedua buah payudara Evy dengan kedua tangannya dan menggosok-gosokkan penisnya di antara celah kedua payudara Evy, sampai akhirnya dia memuncratkan spermanya ke arah wajah Evy. Evy gelagapan karena sperma Anton mengenai bibir dan juga matanya. Setelah itu Anton masih sempat membersihkan sisa sperma yang menempel di penisnya dengan mengoleskan penisnya ke payudara Evy. Kemudian Anton menampar payudara Evy yang kiri dan kanan berkali-kali, sehingga payudara Evy berwarna kemerahan dan membuat Evy merasa kesakitan.
Selanjutnya dua orang, Leo dan Agil maju. Mereka kini menyuruh Evy untuk mengambil posisi seperti merangkak. Kemudian Leo berlutut di belakang pantat Evy dan mulai mencoba memasukkan penisnya ke lubang anus Evy yang sangat sempit. Membayangkan kesakitan yang akan dialaminya, Evy mencoba untuk berdiri, tetapi kepalanya dipegang oleh Agil yang segera mendorong wajah Evy ke arah penisnya. Kini Evy dipaksa mengulum dan menjilat penis Agil. Penis Agil yang tidak terlalu besar tertelan semuanya di dalam mulut Evy.
Sementara itu, Leo masih berusaha membesarkan lubang anus Evy dengan cara menusuk-nusukkan jarinya ke dalam lubang anus Evy. Sesekali Leo memukul pantat Evy dengan keras, sehingga Evy merasakan pantatnya panas. Kemudian Leo juga berusaha melicinkan lubang anus Evy dengan cara menjilatinya. Evy merasakan sensasi aneh yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya saat lidah Leo menjilati lubang anusnya. Tidak lama kemudian Evy kembali menjerit kesakitan. Rupanya pertahanan anusnya sudah jebol oleh penis Leo yang berhasil masuk dengan paksa.
Kini Leo melakukan anal sex terhadap Evy perlahan-lahan, karena lubang anus Evy sangat sempit dan kering. Leo merasakan kesakitan sekaligus kenikmatan yang luar biasa saat penisnya dijepit oleh anus Evy. Saat Evy berteriak, kembali Agil mendorong penisnya ke dalam mulut Evy, sehingga kini Evy hanya dapat mengeluarkan suara erangan yang tertahan, karena mulutnya penuh oleh penis Agil. Tubuh Evy terdorong ke depan dan ke belakang mengikuti gerakan penis di anus dan mulutnya.
Kedua payudara Evy yang menggantung dengan indah bergoyang-goyang karena gerakan tubuhnya. Keadaan ini terus berlangsung sampai akhirnya Leo dan Agil mencapai klimaks hampir secara bersamaan. Leo menyemburkan spermanya di dalam anus Evy, dan Agil menyemburkan spermanya di dalam mulut Evy. Evy terpaksa menelan semua sperma Agil agar dia dapat tetap bernafas. Evy hampir muntah merasakan sperma itu masuk ke dalam kerongkongannya, namun tidak dapat karena penis Agil masih berada di dalam mulutnya. Evy membiarkan saja penis Agil berada di dalam mulutnya untuk beberapa saat sampai Agil menarik keluar penisnya dari mulut Evy.
Kemudian Agil memaksa Evy untuk membersihkan penisnya dari sperma dengan cara menjilatinya. Leo juga masih membiarkan penisnya di dalam anus Evy dan sesekali masih menggerak-gerakkan penisnya di dalam anus Evy, mencoba untuk merasakan kenikmatan yang lebih banyak. Evy dapat merasakan kehangatan sperma di dalam lubang anusnya yang secara perlahan mengalir keluar dari lubang anusnya.
Setelah Leo mencabut penisnya dari anus Evy, temannya yang lain, Irvan, mengambil kursi dan duduk di atasnya. Dia menarik Evy mendekat dan menyuruh Evy untuk mengangkangi penisnya menghadap dirinya. Irvan kemudian mengarahkan penisnya ke vagina Evy, dan kemudian memaksa Evy untuk duduk di atas pangkuannya, sehingga seluruh penis Irvan langsung masuk ke dalam vagina Evy. Setelah itu, Evy dipaksa bergerak naik turun, sementara Irvan meremas dan menjilati kedua payudara dan puting susu Evy. Sesekali Irvan menyuruh Evy untuk menghentikan gerakannya untuk menahan orgasmenya. Irvan dapat merasakan vagina Evy berdenyut-denyut seperti memijat penisnya, dan dia juga dapat merasakan kehangatan vagina Evy yang sudah basah. Irvan tidak dapat bertahan lama, karena dia sudah sangat terangsang sebelumnya ketika melihat Evy diperkosa oleh teman-temannya yang lain, sehingga dia langsung memuncratkan spermanya ke dalam vagina Evy. Evy kembali merasakan kehangatan yang mengalir di dalam vaginanya.
Selanjutnya, Iwan yang mengambil giliran untuk memperkosa Evy. Dia menarik Evy dari pangkuan Irvan, kemudian dia sendiri tidur telentang di lantai. Evy disuruh untuk berlutut dengan kaki mengangkang di atas penis Iwan. Kemudian secara kasar Iwan menarik pantat Evy turun, sehingga vagina Evy langsung terhunjam oleh penis Iwan yang sudah berdiri keras. Penis Iwan, yang jauh lebih besar daripada penis-penis sebelumnya yang memasuki vagina Evy, masuk semuanya ke dalamvagina Evy, membuat Evy kembali merasakan kesakitan karena ada benda keras yang masuk jauh ke dalam vaginanya. Evy merasa vaginanya dikoyak-koyak oleh penis Iwan. Iwan memaksa Evy untuk terus menggerakkan pinggulnya naik turun, sehingga penis Iwan dapat bergerak keluar masuk vagina Evy dengan leluasa.
Kemudian Iwan menjepit kedua puting susu Evy dan menariknya ke arah dadanya, sehingga kini payudara Evy berhimpit dengan dada Iwan. Iwan benar-benar terangsang saat merasakan kedua payudara Evy yang kenyal dan hangat menempel rapat ke dadanya. Melihat posisi seperti itu, Anty melepas ikat pinggangnya dan mulai mencambuk punggung Evy beberapa kali. Walaupun cambukan itu tidak terlalu keras, namun Evy tetap merasakan perih di punggungnya, sehingga dia berhenti menggerakkan pinggulnya. Merasakan bahwa gerakan Evy terhenti, Iwan marah. Kemudian dia mencengkeram kedua belah pantat Evy dengan tangannya, dan memaksanya bergerak naik turun sampai akhirnya Evy menggerakkan sendiri pantatnya naik turun secara refleks.
Ketika Iwan hampir mencapai klimaks, dia memeluk Evy dan berguling, sehingga posisi mereka kini bertukar, Evy tidur di bawah dan Iwan di atasnya. Sambil mencium bibir Evy dengan sangat bernafsu dan meremas payudara Evy, Iwan terus menggenjot vagina Evy. Tidak lama kemudian gerakan Iwan terhenti. Iwan mencabut penisnya keluar dari vagina Evy dan segera menyemprotkan spermanya di sekitar bibir vagina Evy. Kemudian dia menarik tangan kanan Evy dan memaksa Evyuntuk meratakan sperma yang ada di sekitar vaginanya dengan tangannya sendiri.
Setelah itu, seorang temannya yang lain, Eka, kembali maju mengambil giliran memperkosa vagina Evy. Hampir sepuluh menit Eka memompa vagina Evy dengan kasar, membuat vagina Evy semakin terasa licin dan longgar. Sebelum mencapai puncaknya, Eka mencabut penisnya dari vagina Evy dan memaksa Evy untuk menadahkan kedua telapak tangannya untuk menampung spermanya. Setelahitu, Eka memaksa Evy untuk mengusap sperma yang ada di telapak tangannya ke wajahnya dan meratakannya seperti orang mencuci muka. Semua temannya tertawa senang melihat itu, sementara Evy menahan jijik dan rasa malu yang luar biasa karena diperlakukan dengan hina seperti itu. Kini wajah Evy sudah rata oleh sperma milik Eka.
Kemudian lima orang lainnya secara bergantian memperkosa Evy di vagina, anus maupun mulut Evy. Mereka juga meremas-remas payudara Evy dan mencubit serta menggigit puting susu Evy keras-keras. Kini wajah, payudara, perut, punggung, vagina dan pantat Evy sudah penuh oleh sperma. Bahkan kedua buah payudara Evy kini berwarna kemerahan karena digigit dan diremas secara kasar oleh teman-temannya. Di punggung Evy juga tercetak jalur-jalur merah akibat dicambuk Anty tadi.
Walaupun telah diperkosa berkali-kali, namun rupanya Evy tidak mencapai orgasme sama sekali, karena dia berusaha menahannya. Melihat itu Anty merasa kesal dan memaksa Evy untuk mencapai orgasme dengan cara bermasturbasi sendiri.
“Gila elo.., lagi diperkosa aja masih sombong nggak mau orgasme. Sekarang elo harus orgasme.., cepat masturbasi lagi sambil nyukur bulu elo tuh sampai bersih..!” perintah Anty.
Anty memberikan pisau cukur kepada Evy dan menyuruhnya untuk mencukur bulu kemaluannya sendiri sambil bermasturbasi. Evy tidak berani berbuat apa-apa kecuali menurut. Sambil menutup matanya, tangan kiri Evy mulai meremas-remas payudaranya sendiri sambil meratakan sperma yang ada di payudara dan perutnya. Sementara tangan kanannya mulai mencukur bulu kemaluannya pelan-pelan sampai habis. Evy tidak memerlukan shaving cream lagi, karena vaginanya sudah licin oleh sperma dan juga cairan vaginanya.
“Gila elo.., lagi diperkosa aja masih sombong nggak mau orgasme. Sekarang elo harus orgasme.., cepat masturbasi lagi sambil nyukur bulu elo tuh sampai bersih..!” perintah Anty.
Anty memberikan pisau cukur kepada Evy dan menyuruhnya untuk mencukur bulu kemaluannya sendiri sambil bermasturbasi. Evy tidak berani berbuat apa-apa kecuali menurut. Sambil menutup matanya, tangan kiri Evy mulai meremas-remas payudaranya sendiri sambil meratakan sperma yang ada di payudara dan perutnya. Sementara tangan kanannya mulai mencukur bulu kemaluannya pelan-pelan sampai habis. Evy tidak memerlukan shaving cream lagi, karena vaginanya sudah licin oleh sperma dan juga cairan vaginanya.
Setelah selesai mencukur bulu kemaluannya sampai habis, Evy mulai memasukkan gagang pisau cukur itu ke dalam vaginanya dan menggerak-gerakkannya keluar masuk perlahan-lahan. Vagina Evy terasa panas dan perih saat Evy menyentuhnya. Rupanya dengan bermasturbasi sendiri, Evy lebih terangsang, dan akhirnya lima menit kemudian tubuhnya tiba-tiba mengejang, kakinya menekuk dan dadanya membusung memperlihatkan kedua payudaranya mengacung tegak dengan puting susu yang mencuat keluar, menandakan bahwa Evy sudah sangat terangsang. Evy mengeluarkan erangan yang tertahan sambil tangan kanannya terus menggosok vaginannya, dan tangan kirinya menjepit puting susunya sendiri. Akhirnya Evy mengalami orgasme yang luar biasa. Tubuh Evy kaku merasakan kenikmatan luar biasa yang menjalar di seluruh tubuhnya, dan cairan vagina Evy mengalir keluar dengan derasnya. Evy tidak dapat menutupi kenikmatan yang dirasakannya saat itu, sehingga dia pun mengeluarkan suara mendesah yang keras. Bahkan dia lupa bahwa dia kini sedang diperhatikan oleh banyak orang dan untuk saat itu dia juga lupa akan kesakitan yang diderita tubuhnya.
Belum pernah sebelumnya Evy mengalami orgasme sehebat itu, walaupun dia sering bermasturbasi di rumahnya. Ini karena sebelumnya dia belum pernah berhubungan badan, dan saat ini dia baru diperkosa beramai-ramai. Dan selama diperkosa itu, walaupun sebenarnya Evy merasa terangsang, Evy menahan orgasmenya sekuat tenaga dan akhirnya semua ditumpahkan saat dia bermasturbasi.
Setelah mengalami orgasme, Evy hanya terdiam kecapaian. Kesadarannya perlahan mulai kembali lagi dan rasa sakit kembali terasa di seluruh tubuhnya. Kedua kakinya tertekuk dan mengangkang lebar memperlihatkan vaginanya yang sudah licin mengkilat tanpa ada bulu kemaluannya sehelai pun sehabis dicukur. Di sekitar vagina Evy terlihat bercak-bercak merah darah perawan Evy dan juga sperma. Tangan kanannya menjulur ke samping dan tangan kirinya terlipat menutupi sebagian payudaranya. Tubuhnya licin dan mengkilat karena keringat yang membanjiri dan juga karena sperma yang diratakan ke seluruh tubuhnya. Evy masih menangis pelan karena sakit dan juga karena rasa malu yang menyerang dirinya. Namun Evy juga tidak dapat menutupi kenikmatan luar biasa yang baru saja dirasakannya. Evy tidak mampu bergerak lagi.
Namun melihat itu, nafsu teman-temannya kembali muncul dan mereka kembali maju bersamaan untuk memperkosa Evy lagi. Kali ini Evy tidak mampu berontak sama sekali, karena dia sudah tidak mempunyai tenaga lagi. Dia hanya terdiam dan tubuhnya mengikuti saja gerakan pemerkosanya. Evy seperti boneka yang sedang dipermainkan beramai-ramai. Kedua belas temannya kembali memperkosa vagina dan anus Evy yang sudah terasa lebih longgar setelah dimasuki banyak penis berkali-kali. Mereka juga memaksa Evy untuk mengulum dan menjilati penis mereka, dan menelan semua sperma yang disemburkan ke dalam mulutnya. Bahkan Evy diperkosa oleh tiga orang sekaligus yang memasukkan penisnya ke mulut, vagina dan anus Evy secara bersamaan, sementara dua orang lainnya mempermainkan payudara Evy.
Semua posisi yang mungkin dibayangkan dalam hubungan seks sudah dipraktekkan oleh teman-teman Evy terhadap tubuh Evy. Kali ini Evy tidak kuat lagi menahan orgasmenya, dan dia mengalami orgasme beberapa kali, namun tidak sehebat yang pertama. Setelah kedua belas orang temannya selesai memperkosa dirinya untuk kedua kalinya, Evy akhirnya pingsan karena kecapaian dan karena kesakitan yang menyerang seluruh tubuhnya terutama di vagina, anus dan juga kedua buah payudaranya. Evy telah diperkosa secara habis-habisan selama tiga jam lebih oleh dua belas orang temannya sendiri. Dan semua kejadian itu direkam oleh Anty.
Ketika Evy terbangun, dia menyadari bahwa dirinya terikat ke tiang listrik dalam keadaan berdiri di tempat parkir kampusnya yang terbuka. Saat itu keadaan masih gelap dan masih belum ada satupun orang maupun mobil yang datang. Kedua tangan Evy terikat ke belakang dan kedua kakinya juga terikat ke tiang listrik. Tubuhnya masih telanjang bulat tanpa selembar benang pun dan dia tidak dapat bergerak sama sekali. Ketika Evy mencoba berteriak, dia baru sadar bahwa mulutnya ditutupi oleh lakban, sehingga dia tidak dapat mengeluarkan suara sama sekali. Vagina dan kedua puting susu Evy juga ditempeli oleh lakban. Di dadanya tergantung kertas yang bertuliskan Silakan Nikmati Tubuh Saya. GRATIS. Ttd: EVY.
Evy membayangkan bagaimana malunya dirinya kalau nanti orang-orang datang dan melihat keadaan dirinya yang telanjang bulat dan belepotan darah serta sperma kering. Dia bahkan tidak dapat membayangkan bagaimana kalau nanti orang yang datang membaca dan menuruti tulisan di kertas itu, kemudian memperkosa dirinya.
Tidak lama kemudian, dia melihat tujuh orang datang. Rupanya mereka satpam dan tukang parkir kampusnya. Evy berusaha minta tolong dan mereka akhirnya datang menghampirinya. Evy sedikit merasa lega, karena dia berpikir pasti mereka akan menolongnya. Namun ketakutan Evy menjadi kenyataan, karena bukannya bantuan yang diberikan, ketujuh orang itu malah ingin menikmati tubuh Evy di tempat parkir itu. Sebelumnya seorang satpam menarik lepas dengan paksa lakban di vagina, puting susu dan mulut Evy, membuat Evy kembali merasakan kesakitan. Kini vagina dan puting susu Evy kembali terbuka dan dapat dilihat oleh orang.
“Wah, inikan si Evy, cewek paling cantik di kampus. Ngapain dia telanjang-telanjang begini di tempat parkir..?” kata salah satu dari mereka.
Dan orang lainnya menyahut, “Gile.., bodinya seksi banget. Gimana kalo kita cicipin aja bodinya sekalian. Liat tuh.., memeknya bersih nggak ada bulunya.”
“Iya nih, kita perkosa aja yuk sekalian.. lagian dia yang minta diperkosa, liat aja tulisan di kertas itu.”
“Ayo cepet kita perkosa aja.. Gue belum pernah ngerasain punyanya cewek kuliahan nih..!”
Evy hanya dapat menangis dan memohon, “Tolong Pak, lepaskan saya.. jangan perkosa saya lagi, sudah cukup penderitaan saya..”
Namun mereka tidak peduli dengan rintihan Evy dan tetap melancarkan aksinya.
Dan orang lainnya menyahut, “Gile.., bodinya seksi banget. Gimana kalo kita cicipin aja bodinya sekalian. Liat tuh.., memeknya bersih nggak ada bulunya.”
“Iya nih, kita perkosa aja yuk sekalian.. lagian dia yang minta diperkosa, liat aja tulisan di kertas itu.”
“Ayo cepet kita perkosa aja.. Gue belum pernah ngerasain punyanya cewek kuliahan nih..!”
Evy hanya dapat menangis dan memohon, “Tolong Pak, lepaskan saya.. jangan perkosa saya lagi, sudah cukup penderitaan saya..”
Namun mereka tidak peduli dengan rintihan Evy dan tetap melancarkan aksinya.
Mereka tertawa bahagia dan mulai membuka baju dan celananya masing-masing. Melihat itu Evy hanya dapat pasrah dan berharap mereka tidak menyakiti dirinya lagi. Tidak mungkin baginya untuk berteriak minta tolong, karena tidak ada orang sama sekali di sekitar situ. Kemudian mereka mengambil selang air dan menyemprot tubuh Evy dengan air dingin sambil menggosok-gosoknya untuk membersihkan tubuh dan wajah Evy dari darah dan sperma kering yang menempel di tubuhnya.gairahsex.com Disemprot air dingin seperti itu, Evy terkejut dan menggigil kedinginan. Namun itu tidak lama, karena kemudian dua orang laki-laki segera melepaskan ikatan Evy, mengangkat tubuh Evy dan mendekapnya dari depan dan belakang. Evy kini terjepit di antara tubuh dua orang laki-laki. Mereka mulai memasukkan penis mereka ke dalam vagina dan anus Evy secara bersamaan. Evy diperkosa di vagina dan anusnya dalam posisi berdiri.
Sementara itu orang yang berada di depan Evy menciumi bibir Evy dengan paksa, dan orang yang berada di belakang Evy meremas-remas kedua payudara Evy dari belakang. Beberapa menit kemudian kedua orang itu mencapai klimaks dan menyemburkan spermanya di dalam vagina dan anus Evy. Orang yang memperkosa vagina Evy menyemburkan spermanya berkali-kali di dalam vagina Evy, sehingga Evy dapat merasakan bahwa kini vaginanya dibanjiri oleh sperma orang itu yang sangat banyak dan tidak dapat tertampung lagi di dalam vaginanya.
Setelah itu, Evy dipaksa berlutut dan harus berkeliling menjilati semua penis laki-laki yang berdiri mengelilinginya secara bergantian. Evy juga terpaksa menelan sperma semua laki-laki itu satu-persatu. Setelah menjilati semua penis laki-laki yang ada di situ, Evy kemudian diperkosa lagi di vagina dan juga anusnya. Salah seorang diantaranya memiliki penis yang sangat besar dan panjang, sehingga ketika dia memperkosa anus Evy, penisnya hanya dapat masuk setengahnya. Namun orang itu terus mendorong penisnya masuk ke dalam lubang anus Evy dengan paksa, membuat Evy meronta-ronta kesakitan.
Selain menyemburkan spermanya di dalam vagina dan anus Evy, mereka juga menyemburkan spermanya di tubuh Evy dan memaksa Evy untuk meratakannya dengan tangannya sendiri. Evy tidak pernah membayangkan bahkan dalam mimpi terburuknya, bahwa dirinya benar-benar dinikmati oleh banyak orang dalam semalam. Dan kali ini Evy tidak dapat lagi menahan orgasmenya. Dia mencapai orgasme sampai berkali-kali, mungkin karena satpam-satpam ini lebih berpengalaman dibandingkan teman-temannya yang memperkosanya sebelumnya.
Setelah ketujuh orang itu kebagian mencicipi vagina, anus dan juga mulut Evy, Evy kembali diikat di tiang listrik dalam posisi semula, dan kembali ditinggalkan seorang diri dalam keadaan telanjang bulat. Tubuh Evy kembali belepotan oleh sperma dan kulit tubuhnya mengkilat oleh keringatnya sendiri. Sperma dan cairan vagina Evy yang tercampur menjadi satu menetes keluar perlahan-lahan dari vagina dan lubang anus Evy. Dari mulut Evy juga mengalir keluar sperma yang tidak dapat ditelan lagi oleh Evy.
baca juga:Cerita Dewasa Kos Mahasiswi
Evy hanya dapat menggigil kedinginan. Namun penderitaannya belum berakhir sampai di situ. Evykembali diperkosa secara bergantian oleh orang-orang yang lewat, satpam, tukang parkir, temannya, dan bahkan dua orang dosennya ikut memperkosanya. Vagina, anus dan mulutnya dimasuki oleh penis-penis lain, dan dia dipaksa menelan sperma mereka semua. Sebagian meratakan spermanya di seluruh tubuh Evy. Ada yang iseng mencoret-coret tubuh Evy dengan spidol permanen dengan gambar-gambar dan kata-kata jorok. Bahkan orang terakhir yang memperkosa Evy memasukkan ranting pohon sepanjang 25 cm ke dalam vagina dan anus Evy sampai berdarah-darah dan meninggalkannya di situ.
Evy tergeletak di tanah dengan tubuh dan wajah yang kembali berlumuran oleh darah serta sperma, dan ranting pohon yang menancap di anus dan vaginanya. Payudara dan vagina Evy terlihat memar dan berwarna kemerahan. Bulatan pantatnya juga terlihat memar dan kemerahan. Evy sudah tidak dapat merasakan lagi vagina dan lubang anusnya. Akhirnya Evy kembali pingsan karena kesakitan dan kecapaian.
Total Evy telah diperkosa oleh lebih dari 30 orang dalam semalam, sampai akhirnya dia ditolong pada jam 05:30 pagi oleh seorang dosen wanita yang melihat keadaan Evy yang menyedihkan. Saat ditanya siapa yang memperkosa dirinya, Evy tidak berani menjawab, karena teringat ancaman Anty yang akan menyebarluaskan rekaman video Evy yang telanjang bulat sedang bermasturbasi dan diperkosa oleh banyak orang. Evy lebih memilih bungkam. Dan setelah kejadian itu, Evy tidak dapat bergerak sama sekali sampai berhari-hari, dan dia merasa bahwa penderitaannya masih akan terulang lagi di kemudian hari.
TAMAT





0 comments:
Post a Comment